Tulisan ini mencoba untuk menelaah lontaran-lontaran yang sering disampaikan oleh teman-teman mahasiswa, khususnya yang terlibat di organisasi. Alasan yang sering dilontarkan ketika tidak bisa mengikuti kegiatan organisasi adalah “maaf, saya g bisa datang, hari ini ada kuliah”.
Ada teman yang mengkritik jawaban-jawaban yang serupa dengan itu. Menurut dia, kuliah tidak bisa dijadikan tameng beralasan untuk tidak datang dan tidak aktif. Ada pula yang mengatakan, “kita jangan terjebak dengan pandangan senin-jum’at untuk kuliah dan hari libur baru untuk organisasi”. “Kita harus benar-benar komitmen di organisasi, kalaupun ada kuliah bertabrakan dengan kegiatan penting organisasi, ya kita harus libur kuliah dulu”.
Itulah beberapa ungkapan tentang komitmen berorganisasi dalam hubungannya dengan kuliah. Arti lain dari ungkapan di atas adalah “kuliah bukanlah alasan yang tepat dan logis (teman-teman sering mengatakannya ‘alasan klasik’) untuk tidak datang rapat atau ikut acara”.
Menurut saya, ungkapan bahwa kuliah adalah alasan klasik, sungguh menciderai arti tanggung-jawab. Seolah-olah kuliah adalah kegiatan yang ringan dan bisa diabaikan begitu saja. Sungguh, kuliah tidaklah mudah. Seyogyanya mahasiswa paling tidak bisa membaca 1 buku perhari. Belum lagi mengerjakan tugas yang sedemikian banyak. Jadi sangatlah naif jika kita mengatakan alasan kuliah = alasan klasik.
Sentilan lain mengatakan, jangan terjebak pada egoisitas, perbaikilah keadaan msayarakat, bersumbangsihlah terhadap orang lain, pedulilah terhadap bangsa dan peradaban. Namun bukankah kita harus memperbaiki diri dulu. Bukankah menyelesaikan kuliah dengan baik adalah amanat yang teramat agung dari orang tua?
Entahlah, apakah arti menjadi seorang aktivis kampus??
0 komentar